Rabu, 24 Februari 2010

HARDSKILL YANG WAJIB DIMILIKI SETIAP INDIVIDU PROFESIONAL

Dari beberapa kunci keunggulan yang bisa membantu dalam kesuksesan bekerja salah satunya adalah kompetensi diri tau biasa dikenal dengan istilah hardskill. Secara mendasar pada setiap manusia mempunyai kelebihan dan keistimewaan sendiri yang bisa menjadi modal sebuah kompetensi diri.
5 jenis kompetensi diri :
1. Kompetensi Teknikal
2. Kompetensi Sosial
3. Kompetensi Konseptual
4. Kompetensi Etika
5. Kompetensi Pembelajaran
Jika posisi yang sedang dijalanai sekarang berada pada tingkat pelaksana/staf maka kompetensi diri yang harus dimiliki adalah Kompentesi Teknis dan Kompetensi Sosial
Kompetensi Teknikal adalah kompetensi untuk melakukan pekerjaan sesuai dengan rancang bangun.
Artinya seorang pelaksana harus mampu mengerjakan tugas sesuai dengan aturan yang berlaku atau desain kerja yang sudah dibakukan atau biasa disebut dengan Standar Operasional Prosedur (SOP)
Misalnya pada sebuah bank, seorang Customers Service harus mengikuti prosedur standar ketika menghadapi seorang nasabah, mulai dari cara menyapa, menanyakan permasalahan dan tingkat kecepatan dan ketepatan dalam pelayanan. Dengan kompetensi teknikal yang terlatih maka seorang pelaksana akan memiliki performa yang sangat baik.
Kompetensi kedua yang harus dimiliki oleh seorang pelaksana adalah Kompetensi Sosial. Kompetensi ini berkaitan dengan kecerdasan emosional (emotional intellegent) Kompetensi sosial meliputi kemampuan berkomunikasi dan bekerja sama dengan orang lain. Seperti : bagaimana mengemukakan pendapat, mendengarkan pendapat orang lain, memberi respon kepada orang lain. Secara khusus kemampuan ini sangat diperlukan pada bagian marketing, bagaimana menjelaskan keunggulan produk yang ditawarkan dengan sikap yang ramah, jelas dan informatif.
Kemampuan bekerjasama sangat diperlukan terutama jika bekerja pada sebuah tim atau kelompok. Kerjasama dan kekompakan dalam sebuah tim akan menentukan kinerja dan performa tim.
Kompetensi Sosial ini akan menjadi kunci untuk menjalin hubungan dengan atasan, rekan kerja, bawahan, kolega dan semua orang yang berhubungan dengan pekerjaan.
Kompetensi yang ketiga adalah Kompetensi Konseptual. Kompetensi ini tambahan yang wajib dimiliki oleh seseorang yang telah berada pada tingkat manajerial.
Kompetensi Konseptual adalah kemampuan yang berhubungan dengan perencanaan, pengumpulan informasi/data, pengolahan informasi/data, pemecahan masalah dan terakhir adalah pengambilan keputusan.
Selanjutnya adalah Kompetensi Etikal yaitu kompetensi yang berhubungan dengan nilai-nilai moral dan etika, seperti kejujuran, kesopanan, dan sikap budi pekerti yang luhur. Didalam Ilmu Ekonomi hal ini dibahas secara khusus dalam pelajaran Etika Bisnis.
Kompetensi yang terakhir adalah Kompetensi Pembelajaran. Kompetensi ini adalah kunci yang harus dimiliki untuk memaksimalkan kompetensi diri. Seseorang yang tidak mau belajar maka jangan heran para bawahan dan orang-orang yang dulunya berada jauh dibawah akan melesat mendahuluinya.
Proses belajar tidak hanya didapat secara formal dan berguru kepada orang lain. Proses belajar bisa dilakukan secara mandiri dan bersifat informal, belajar semestinya menjadi kebutuhan pribadi.
Belajar bisa dilakukan dengan cara membaca buku terkait dengan bidang anda, mencari informasi di internet, atau mengikuti, seminar, pelatihan, kursus agar wawasan bertambah.
Wahana pembelajaran lainnnya adalah pendidikan formal dan pengalaman dilapangan saat melakukan pekerjaan.
Sebagai manusia terkadang kita tidak mengetahui apa kekurangan kita dan sampai dimana tingkat kompetensi kita, untuk itu bersikaplah terbuka, jika tidak maka kita akan terkepung didalam diri kita, tidak mengakui kekurangan dan merasa lebih hebat dari kenyataan yang ada.
Dengan bersikap terbuka maka kita akan selalu mengintrospeksi diri sendiri dan melakukan evaluasi untuk kemudian memperbaiki diri.
Untuk mencapai kesuksesan maka diperlukan continuous inprovement dengan mengembangkan kompetensi : knowledge, skill dan attitude. Sehingga terbentuk sikap mental yang disiplin, kreatif, jujur, penuh integritas dengan emosi dan spiritual yang cerdas.

INFO SEPUTAR KESEHATAN

^ BERSEPEDA LEBIH BUGAR ^………………….
Sebuah studi yang di adakan peneliti di Inggris menyimpulkan anak- anak terutama perempuan yang mengayuh sepeda ke sekolah ketimbang yang berjalan kaki dan naik bus dan kendaraan. Kesimpulan itu di raih tim peneliti setelah menganalisis hasil tes fisik dan kuesioner yang diisi oleh 6000 anak perempuan berusia 10-17tahun di Inggris pada tahun 2007 -2008
Mereka menemukan anak laki laki yang berjalan kaki ke sekolah 20% lebih berpeluang berada dalam kondisi bugar ketimbang yang naik bus, mobil, atau alat transfortasi lainnya. Adapun pada anak perempuan yang berjalan kaki ke sekolah peluangnya mencapai 30%.
Peluang bugar bahkan lebih besar pada anak- anak yang mengayuh sepeda ke sekolah. Untuk anak laki- laki, potensi mereka bugar meningkat menjadi 30%. Adapun dikalangan ank perempuan, potensinya melonjak hingga tujuh kali lipat Anak – anak yang diantar menggunakan kendaraan bermotor kesekolah memiliki tingkat kebugaran fisik yang paling rendah.
“ Agar tetap sehat, penting bagi anak – anak untuk selalu aktif dan bugar “ kata salah satu peneliti Christine Voss “ mendorong mereka untuk berjalan kaki atau bersepeda ke sekolah adalah kesempatan yang baik untuk membantu mereka menjadi sehat dan lebih bugar “
Narasumber : Media Indonesia 05-02-2010

Minggu, 21 Februari 2010

softskill yang dibutuhkan....

SOFT SKILL YANG DIBUTUHKAN DALAM DUNIA KERJA

1. Tanggung jawab kerja
2. Disiplin kerja
3. Kemampuan teknis
4. Kemampuan manajerial/kepemimpinan
5. Inisiatif kerja
6. Etika profesional
7. Kerjasama tim
Kepemimpinan
Kepemimpinan merupakan keterampilan penting yang harus dimiliki oleh para lulusan. Mengapa ? Bila kita kembali melihat pada Kamus Kompetensi Universitas Harvard, Kepemimpinan merupakan perilaku untuk membuat keputusan dengan berpegang pada visi dan nilai/budaya kerja perusahaan. Lebih lanjut dijabarkan bahwa orang yang memiliki kapasitas kepemimpinan adalah orang yang menghargai hak orang lain, perbedaan dan harga diri orang lain. Orang yang jujur dan berintegritas dalam tindak-tanduknya, serta mau mempertanggungjawabkan segala perbuatannya ketika bekerja. Dengan kata lain orang yang memiliki soft skill kepemimpinan adalah orang yang mampu memberikan dampak yang positif bagi orang lain. Proses rekrutment dengan metode Management Trainee (MT) semuanya mencari kandidat yang memiliki potensi kepemimpinan ini. Hal ini dilakukan karena melalui jalur MT ini perusahaan ingin mencetak ’future leader’ bagi perusahaan tersebut.
Inisiatif
Mengenai inisiatif, cukup banyak perusahaan yang meminta para pelamar harus memiliki kualitas ini. Inisiatif berarti mengambil tindakan untuk mencapai tujuan bersama sebelum diminta. Ketika diberi kesempatan untuk bertanya, pembicara cukup mengalami kesulitan karena tidak ada peserta yang bertanya. Baru setelah dimotivasi, ada beberapa orang yang bertanya. Menurut pembicara tersebut, tindakan inisiatif seperti berani untuk mengajukan pertanyaan harus dibiasakan sejak mahasiswa.
Etika Profesional
Tahukan Anda bahwa perilaku menggunakan waktu kerja untuk chatting berlama-lama menunjukkan sikap tidak profesional atau tidak etis ? Sikap profesional dalam bekerja mutlak diperlukan. Darimana sikap profesional ini muncul ? Dari kesadaran untuk menghargai orang lain, menghargai kesempatan, dan sadar diri. Kalau sejak mahasiswa tidak menghargai orang yang berbicara dengannya, atau dosen yang mengajar, atau teman yang sedang presentasi di kelas, maka kita sedang membiasakan diri untuk tidak bersikap profesional nantinya. Kebiasaan buruk seperti mencontek juga mengarah pada sikap yang tidak profesional atau tidak etis dalam bekerja. Menurut saya perilaku mencontek menunjukkan gejala tidak percaya diri, tidak yakin dengan kemampuan diri sendiri. Orang yang terbiasa mencontek, maka ia akan ragu untuk menunjukkan karyanya. Tidak heran bila ia akan ’mencuri’ ide orang lain untuk dipresentasikan di kantornya.
Kerjasama Tim
Banyak orang yang mampu mengerjakan tugas secara mandiri namun kurang terampil ketika harus bekerja sama. Kerjasama tim berarti melakukan suatu tugas bersama-sama untuk mencapai tujuan bersama. Bukan berarti sama-sama kerja namun mencapai tujuan masing-masing. Ibaratnya sebuah orkestra, setiap pemain memainkan alat musik yang berbeda namun harus mentaati arahan dari conductor supaya tercipta musik yang indah dan harmonis.
Berikut ini soft skill lainnya yang dibutuhkan dalam dunia kerja, antara lain :
1. Planning & Organizing, mampu untuk mengatur tugas yang harus dikerjakan hingga selesai. Kebiasaan untuk menunda-nunda tugas tidak bisa lagi dipertahankan. Bagi Anda yang super sibuk (kuliah sambil melakukan aktivitas di luar perkuliahan) harus belajar mengalokasikan waktu dengan tepat termasuk membuat prioritas.
2. Tenacity (Keuletan/Kegigihan), tahan untuk mengerjakan suatu tugas hingga selesai atau melakukan suatu tindakan hingga tujuan tercapai. Di dalamnya termasuk berani untuk menghadapi tantangan dan resiko, punya strategi jitu untuk mencapai tujuan. Tidak mudah menyerah ketika mengalami kegagalan. Kalau saat ini Anda terlalu memilih-milih lokasi untuk bekerja, tidak mau jauh dari rumah, saya ragu kalau Anda punya keuletan dan kegigihan dalam bekerja nantinya.
3. Salesmanship. Cukup Dianggap kurang bergengsi atau menyusahkan karena harus punya mental baja untuk menghadapi customer yang beragam dan harus mencapai target. Bpk. N. Krisbiyanto, mantan petinggi di Telkomsel yang sekarang menjabat sebagai Corp. Human Capital Head Bank BTPN pernah berkata bahwa saat ini perusahaan mencari orang yang punya kemampuan selling walaupun tidak bekerja sebagai salesman. Biarpun Anda seorang Programmer tapi kalau Anda punya kapasitas selling, Anda akan mengembangkan produk yang diinginkan oleh customer/user. Salesmanship disini bukan berarti Anda harus bekerja di bidang sales/marketing, namun Anda punya kapasitas komunikasi interpersonal untuk mau mendengarkan ide dari klien, dan mau menerima masukan dan keinginan untuk meningkatkan mutu produk. Kalau Anda saja sudah alergi dengan bidang sales/marketing, maka Anda perlu sadar diri bahwa Anda salah selama ini.
4. Stress Tolerance. Di dunia ini tidak ada orang yang kebal terhadap stress, semua orang pasti akan dan pernah mengalami stress. Yang menjadi perhatian adalah bagaimana diri kita menghadapi stress yang melanda. Stress Tolerance dalam dunia kerja berarti mampu mempertahankan kinerja yang tetap maksimal dalam kondisi yang menekan. Cara-cara yang diterapkan dalam menghadapi stress tentunya cara yang patut dan dapat diterima oleh perusahaan.
Ada beberapa contoh kegiatan yang dapat dilakukan untuk tetap produktif walaupun sedang stress, diantaranya :

• Menanyakan kepada atasan atau senior mengenai tugas-tugas yang kurang jelas
• Hadapi setiap argumentasi atau konflik di tempat kerja dengan tenang
Tidak melawan atau menggerutu ketika menghadapi keluhan dari customer
• Mengambil hak cuti secara berkala untuk menikmati refreshing dan tetap segar saat kembali bekerja
• Bersikap fleksibel ketika menghadapi beragam tuntutan dan perubahan di tempat kerja

Jumat, 19 Februari 2010

pengertian strategi

Strategi dan taktik adalah dua kata yang berbeda tapi sering membingungkan kita, apakah strategi itu sama dengan taktik ? ataukah masing-masing mempunyai pengertian yang berbeda !!
Menurut kamus wikipedia, strategi adalah pendekatan secara keseluruhan yang berkaitan dengan pelaksanaan gagasan, perencanaan, dan eksekusi sebuah aktivitas dalam kurun waktu tertentu.
Kata “strategi” sendiri berasal dari bahasa Yunani yaitu strategos yang artinya “komandan militer” pada zaman demokrasi Athena.
Bagaimana dengan kata “taktik” ? taktik adalah cara pencapaian tujuan dalam tingkat operasional pelaksanaan yang mempunyai rentang waktu yang relatif pendek.
Sementara kata “strategi” sendiri apabila digunakan pada bidang-bidang tertentu akan mempunyai arti yang lebih spesifik, misalkan dalam bidang organisasi perusahaan maka kata strategi dapat mempunyai arti penetapan sasaran dan tujuan jangka panjang suatu perusahaan dan alokasi sumber daya yang diperlukan untuk mencapai tujuan itu.
Kata strategi dalam Undang-undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem perencanaan Pembangunan Nasional, mempunyai pengertian adalah langkah-langkah berisikan program-program indikatif untuk mewujudkan visi dan misi.
Sedangkan menurut Fitri Lukiastuti Kurniawan dalam bukunya yang berjudul “ Manajemen Strategik dalam Organisasi” perbedaan istilah stratregi dan taktik adalah :
1. Dari sudut pandang tingkat perilaku, strategi dikembangkan pada manajemen tingkat puncak dan berhubungan dengan pengambilan keputusan dalam level puncak, sedangkan taktik dirumuskan pada tingkat manajemen yang lebih rendah.
2. Berdasarkan tingkat keteraturannya, perumusan strategi adalah berkesinambungan namun tidak teratur karena harus menyesuaikan dengan dinamika yang terjadi. Sementara. Taktik ditentukan atas dasar siklus periodik dengan jangka waktu relatif tetap, seperti hanya anggaraan tahunan.
3. Atas dasar jumlaha alternatif kemungkinan, strategi mempunyai lebih banyak pilihan daripada taktik.
4. Dari sisi rentang waktu, strategi lebih mengarah kepada jangka panjang, sedangkan taktik lebih mengacu pada hasil dalam jangka pendek.
5. Mengingat bahwa taktik diterapkan pada tingkatan hirarki yang lebih rendah, maka taktik cenderung lebih rinci tergambar.
Nah . . itulah sedikit gambaran tentang strategi dan taktik…..

Rabu, 17 Februari 2010

Pengertian manajemen

Manajemen telah banyak disebut sebagai “seni unruk merealisasikan pekerjaan melalui orang lain”. Definisi ini mengandung arti bahwa para manajemen mencapai tujuan organisasi melalui pengaturan orang lain untuk melaksanakan berbagai pekerjaan yang diperlukan, atau dengan kata lain tidak melakukan pekerjaan – pekerjaan itu sendiri.
Manajemen memang mempunyai pengertian lebih luas dari pada itu, tetapi definisi tersebut memberikan kenyataan kepada kita bahwa kita berutama mengelola sumber daya manusia, bukan material atau financial. We are managing human resources. Selain manajemen mencakup fungsi perencanaan (penetapan apa yang akan dilakukan), pengorganisasian (perancangan dan penugasan kelompok kerja), penyusun personalia (penarikan, seleksi, pengembangan pemberian kompensasi dan penilaian prestasi kerja), pengarahan (motivasai, kepemimpinan, integritas, dan pengelolaan konflik) dan pengawasan.
Pengertian manajemen begitu luas, sehingga dalam kenyataannya tidak ada definisi yang yang digunakan secara konsisten oleh semua orang. Seperti yang dikemukakan oleh Stoner ebagai berikut :
“Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan.”
Dari devinisi diatas terlihat bahwa Stoner telah menggunakan kata proses bukan seni. Mengartikan manajemen sebagai seni mengandung arti bahwa hal itu adalah kemampuan dan keterampilan pribadi. Suatu proses adalah cara sistematis untuk melakukan pekerjaan. Manajemen didefinisikan sebagai proses karena semua manajer, tanpa memperdulikan keahlian atau keterampilan khusus mereka. Harus melaksanakan kegiatan-kegiatan tertentu yang saling berkaitan untuk mencapai tujuan yang mereka inginkan.
Proses tersebut terdiri dari kegiatan-kegiatan manajemen, yaitu perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengwasan.
UNSUR-UNSUR MANAJEMEN
Komponen-komponen sistem yang berupa unsur atau subsistem terkait satu dengan yang lain dalam suatu rangkaian yang membentuk sistem Fungsi dan efektifitas sistem dalam usaha maencapai tujuannya tergantung dari ketepatan susunan rangkaian atau struktur tehadap tujuan yang telah ditentukan.
Bersifat Dinamis
Sistem menunjukan sifat yang dinamis, dengan prilaku tertentu. Prilaku sistem umumnya dapat diamati pada caranya mengkonversikan masukkan (input) menjadi hasil (output ).
Sistem Terpadu Lebih Besar Daripada Jumlah Komponen-komponennya
Bila elemen atau bagian tersebut tersusun atau terorganisir secara benar, maka akan terjalin satu sistem terpadu yang lebih besar dari pada jumlah bagiannya.
Mempunyai Arti yang Berbeda
Satu sistem yang sama mungkin dipandang atau diartikan berbeda, tergantung siapa yang mengamatinya dan untuk kepentingan apa.
Mempunyai Sasaran yang Jelas
Salah satu tanda keberadaan sistem adalah adanya tujuan atau sasaran yang jelas. Umumnya identifikasi tujuan merupakan langkah awal untuk mengetahui perilaku suatu sistem dan bagiannya.
Mempunyai Keterbatasan
Disebabkan oleh factor luar dan dalam. Faktor luar berupa hambatan dari lingkungan, sedangkan factor dari dalam adalah keterbatasan sumber daya.

pengertian manajemen strategi

Pengertian Manajemen Strategis
Manajemen strategis muncul sebagai reaksi terhadap perubahan lingkungan yang sangat dinamis, yang mengharuskan perusahaan untuk selalu melakukan pengamatan dan evaluasi terhadap lingkungan eksternal untuk menentukan strategi dengan kekuatan dan kelemahan yang dia miliki.
Manajemen strategis adalah serangkaian keputusan dan tindakan manajerial yang menentukan kinerja perusahaan dalam jangka panjang. Manajemen strategis menekankan pada pengamatan dan evaluasi peluang dan ancaman lingkungan dengan melihat kekuatan dan kelemahan perusahaan. Kebijakan bisnis, sebaliknya berorientasi pada manajemen umum dan cenderung melihat ke dalam dan lebih menekankan pada integrasi yang sesuai bagi banyak aktivitas fungsional dalam perusahaan.


Blogspot Template by Isnaini Dot Com. Powered by Blogger and Supported by Home Interiors